
New
Benih Terong Ungu Bulat
Rp 4,500
- Stock: In Stock
- Model: D100-1803-84
- Weight: 0.10kg
- SKU: D100-1803-84
CALL SELLER
Benih sayuran terong ungu bulat adalah salah satu varietas terong yang memiliki bentuk bulat dan warna ungu cerah. Terong jenis ini sering digunakan dalam berbagai masakan, seperti tumisan, kari, atau sambal.
Berikut adalah beberapa tips untuk menanam terong ungu bulat:
- Pilih Lokasi yang Tepat: Terong ungu membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam sehari. Pilih tempat yang memiliki tanah gembur, subur, dan drainase yang baik.
- Persiapan Tanah: Sebelum menanam, pastikan tanah dalam kondisi subur. Anda bisa mencampurkan kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki kualitas tanah. pH tanah yang ideal untuk terong adalah sekitar 5.5 hingga 7.0.
- Penanaman: Taburkan benih terong dalam pot atau tanah yang telah dipersiapkan. Setelah bibit tumbuh dan cukup kuat, pindahkan ke kebun dengan jarak antar tanaman sekitar 60 cm untuk memberikan ruang bagi tanaman tumbuh.
- Penyiraman dan Perawatan: Terong ungu membutuhkan kelembaban yang cukup, tetapi jangan sampai tergenang. Sirami tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau.
- Pemupukan: Berikan pupuk cair atau pupuk kandang setiap 3 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
- Perlindungan dari Hama: Terong rentan terhadap serangan hama seperti kutu daun dan ulat, jadi pastikan untuk memeriksa tanaman secara rutin dan gunakan pestisida alami jika diperlukan.
Dengan perawatan yang baik, terong ungu bulat dapat tumbuh dengan baik dan siap dipanen setelah sekitar 2-3 bulan.
Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang penting untuk memastikan tanaman terong Anda tumbuh dengan sehat:
- Penyiraman:
- Terong ungu membutuhkan kelembapan yang konsisten. Pastikan tanah tetap lembab, tetapi tidak tergenang air. Sirami secara teratur, terutama saat cuaca panas atau jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekeringan.
- Pemupukan:
- Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang yang sudah matang untuk mendukung pertumbuhannya. Anda juga bisa menggunakan pupuk NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium) dengan perbandingan 15-15-15 pada fase pertumbuhan awal dan berpindah ke pupuk dengan kandungan lebih tinggi pada fase berbunga dan berbuah.
- Pupuk cair juga bisa digunakan untuk memberi nutrisi lebih cepat, terutama selama musim pertumbuhan.
- Pemangkasan:
- Lakukan pemangkasan untuk menghilangkan cabang atau daun yang mati atau rusak. Ini akan membantu tanaman fokus dalam menghasilkan buah yang sehat.
- Pangkas juga cabang-cabang yang terlalu banyak dan tidak produktif untuk meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman.
- Penyiangan:
- Secara teratur hilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman karena mereka dapat bersaing dengan tanaman terong untuk mendapatkan nutrisi dan air.
- Gulma juga dapat menjadi tempat berkembangnya hama dan penyakit.
- Pengendalian Hama dan Penyakit:
- Terong rentan terhadap hama seperti kutu daun, ulat, dan aphid. Gunakan insektisida alami seperti minyak neem atau sabun insektisida untuk mengontrol hama.
- Periksa secara rutin bagian bawah daun dan batang tanaman untuk menemukan tanda-tanda hama atau penyakit.
- Penyakit umum yang menyerang terong termasuk jamur atau busuk akar, jadi pastikan tanaman tidak tergenang air yang bisa menyebabkan pembusukan akar.
- Penopang Tanaman:
- Jika tanaman terong tumbuh tinggi, Anda mungkin perlu menambah penopang (seperti tongkat atau pagar) untuk mencegah tanaman roboh, terutama ketika buah mulai muncul.
- Pemanenan:
- Terong ungu siap dipanen ketika buahnya sudah berwarna ungu cerah dan ukuran sesuai varietasnya. Jangan biarkan terong terlalu lama di tanaman karena dapat membuat buah menjadi keras dan berbiji.
Berikut adalah beberapa tips untuk menanam terong ungu bulat:
- Pilih Lokasi yang Tepat: Terong ungu membutuhkan sinar matahari langsung minimal 6-8 jam sehari. Pilih tempat yang memiliki tanah gembur, subur, dan drainase yang baik.
- Persiapan Tanah: Sebelum menanam, pastikan tanah dalam kondisi subur. Anda bisa mencampurkan kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki kualitas tanah. pH tanah yang ideal untuk terong adalah sekitar 5.5 hingga 7.0.
- Penanaman: Taburkan benih terong dalam pot atau tanah yang telah dipersiapkan. Setelah bibit tumbuh dan cukup kuat, pindahkan ke kebun dengan jarak antar tanaman sekitar 60 cm untuk memberikan ruang bagi tanaman tumbuh.
- Penyiraman dan Perawatan: Terong ungu membutuhkan kelembaban yang cukup, tetapi jangan sampai tergenang. Sirami tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau.
- Pemupukan: Berikan pupuk cair atau pupuk kandang setiap 3 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
- Perlindungan dari Hama: Terong rentan terhadap serangan hama seperti kutu daun dan ulat, jadi pastikan untuk memeriksa tanaman secara rutin dan gunakan pestisida alami jika diperlukan.
Dengan perawatan yang baik, terong ungu bulat dapat tumbuh dengan baik dan siap dipanen setelah sekitar 2-3 bulan.
Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang penting untuk memastikan tanaman terong Anda tumbuh dengan sehat:
- Penyiraman:
- Terong ungu membutuhkan kelembapan yang konsisten. Pastikan tanah tetap lembab, tetapi tidak tergenang air. Sirami secara teratur, terutama saat cuaca panas atau jika tanaman menunjukkan tanda-tanda kekeringan.
- Pemupukan:
- Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang yang sudah matang untuk mendukung pertumbuhannya. Anda juga bisa menggunakan pupuk NPK (Nitrogen, Phospor, Kalium) dengan perbandingan 15-15-15 pada fase pertumbuhan awal dan berpindah ke pupuk dengan kandungan lebih tinggi pada fase berbunga dan berbuah.
- Pupuk cair juga bisa digunakan untuk memberi nutrisi lebih cepat, terutama selama musim pertumbuhan.
- Pemangkasan:
- Lakukan pemangkasan untuk menghilangkan cabang atau daun yang mati atau rusak. Ini akan membantu tanaman fokus dalam menghasilkan buah yang sehat.
- Pangkas juga cabang-cabang yang terlalu banyak dan tidak produktif untuk meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tanaman.
- Penyiangan:
- Secara teratur hilangkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman karena mereka dapat bersaing dengan tanaman terong untuk mendapatkan nutrisi dan air.
- Gulma juga dapat menjadi tempat berkembangnya hama dan penyakit.
- Pengendalian Hama dan Penyakit:
- Terong rentan terhadap hama seperti kutu daun, ulat, dan aphid. Gunakan insektisida alami seperti minyak neem atau sabun insektisida untuk mengontrol hama.
- Periksa secara rutin bagian bawah daun dan batang tanaman untuk menemukan tanda-tanda hama atau penyakit.
- Penyakit umum yang menyerang terong termasuk jamur atau busuk akar, jadi pastikan tanaman tidak tergenang air yang bisa menyebabkan pembusukan akar.
- Penopang Tanaman:
- Jika tanaman terong tumbuh tinggi, Anda mungkin perlu menambah penopang (seperti tongkat atau pagar) untuk mencegah tanaman roboh, terutama ketika buah mulai muncul.
- Pemanenan:
- Terong ungu siap dipanen ketika buahnya sudah berwarna ungu cerah dan ukuran sesuai varietasnya. Jangan biarkan terong terlalu lama di tanaman karena dapat membuat buah menjadi keras dan berbiji.