
New
Benih Kacang Buncis Polong panjang
Rp 4,500
- Stock: In Stock
- Model: D100-1803-31
- Weight: 0.10kg
- SKU: D100-1803-31
CALL SELLER
Buncis polong panjang hijau, atau lebih dikenal dengan nama buncis (Phaseolus vulgaris), adalah sayuran yang banyak ditemukan di berbagai masakan, baik di Indonesia maupun negara lain. Buncis memiliki bentuk panjang dan ramping dengan warna hijau yang segar. Buncis ini kaya akan serat, vitamin C, vitamin K, dan folat, serta rendah kalori, sehingga sangat baik untuk kesehatan.
Beberapa manfaat dari buncis hijau antara lain:
- Meningkatkan pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
- Mendukung kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
- Meningkatkan kesehatan tulang karena mengandung vitamin K yang penting untuk pembentukan tulang.
- Menjaga berat badan karena rendah kalori dan kaya akan air.
Berikut adalah tips merawat buncis hijau:
1. Pemilihan Lokasi Tanam
- Buncis membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari penuh (minimal 6 jam per hari) untuk pertumbuhannya yang optimal.
- Pilih lokasi yang memiliki tanah yang subur, gembur, dan drainase baik agar akar tidak tergenang air.
2. Penanaman
- Tanam biji buncis di kedalaman sekitar 2-3 cm dan beri jarak antar tanaman sekitar 15-20 cm untuk memberi ruang pertumbuhan.
- Anda bisa menanamnya langsung di kebun atau dalam pot dengan ukuran cukup besar.
3. Penyiraman
- Penyiraman harus dilakukan secara teratur, tetapi jangan terlalu banyak, karena buncis lebih suka tanah yang lembab, bukan basah.
- Pastikan ada saluran drainase yang baik agar air tidak menggenang.
4. Pemupukan
- Berikan pupuk kandang atau kompos pada tanah saat persiapan menanam untuk memperbaiki kualitas tanah.
- Setelah tanaman mulai tumbuh, beri pupuk tambahan dengan kandungan nitrogen untuk mendukung pertumbuhan daun dan batang yang sehat.
- Pada fase pembungaan dan pembuahan, gunakan pupuk dengan kandungan kalium dan fosfor untuk mendukung perkembangan polong.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Buncis bisa diserang oleh hama seperti ulat, kutu daun, dan aphids. Cek tanaman secara berkala untuk mendeteksi adanya hama.
- Gunakan insektisida alami (seperti campuran sabun cuci dan air) atau cara manual seperti mengambil hama dengan tangan.
- Jaga kebersihan tanaman dari daun-daun yang membusuk atau berpenyakit untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
6. Penyangga Tanaman
- Buncis adalah tanaman merambat, jadi disarankan untuk memberikan penyangga seperti ajir atau trellis agar tanaman bisa merambat dengan baik.
- Penyangga akan membantu tanaman mendapatkan cukup sinar matahari dan mempermudah perawatan serta pemetikan polong.
7. Pemangkasan
- Pemangkasan tidak selalu diperlukan, tetapi kadang bisa dilakukan untuk menghilangkan daun atau cabang yang rusak atau terlalu tua.
- Ini membantu tanaman fokus pada pertumbuhan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit.
8. Pemanenan
- Buncis siap dipanen sekitar 45-60 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi cuaca.
- Petik polong buncis ketika masih muda dan hijau. Jika terlalu lama dibiarkan, polong bisa menjadi keras dan bijinya terlalu matang.
Beberapa manfaat dari buncis hijau antara lain:
- Meningkatkan pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi.
- Mendukung kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL).
- Meningkatkan kesehatan tulang karena mengandung vitamin K yang penting untuk pembentukan tulang.
- Menjaga berat badan karena rendah kalori dan kaya akan air.
Berikut adalah tips merawat buncis hijau:
1. Pemilihan Lokasi Tanam
- Buncis membutuhkan tempat yang mendapat sinar matahari penuh (minimal 6 jam per hari) untuk pertumbuhannya yang optimal.
- Pilih lokasi yang memiliki tanah yang subur, gembur, dan drainase baik agar akar tidak tergenang air.
2. Penanaman
- Tanam biji buncis di kedalaman sekitar 2-3 cm dan beri jarak antar tanaman sekitar 15-20 cm untuk memberi ruang pertumbuhan.
- Anda bisa menanamnya langsung di kebun atau dalam pot dengan ukuran cukup besar.
3. Penyiraman
- Penyiraman harus dilakukan secara teratur, tetapi jangan terlalu banyak, karena buncis lebih suka tanah yang lembab, bukan basah.
- Pastikan ada saluran drainase yang baik agar air tidak menggenang.
4. Pemupukan
- Berikan pupuk kandang atau kompos pada tanah saat persiapan menanam untuk memperbaiki kualitas tanah.
- Setelah tanaman mulai tumbuh, beri pupuk tambahan dengan kandungan nitrogen untuk mendukung pertumbuhan daun dan batang yang sehat.
- Pada fase pembungaan dan pembuahan, gunakan pupuk dengan kandungan kalium dan fosfor untuk mendukung perkembangan polong.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Buncis bisa diserang oleh hama seperti ulat, kutu daun, dan aphids. Cek tanaman secara berkala untuk mendeteksi adanya hama.
- Gunakan insektisida alami (seperti campuran sabun cuci dan air) atau cara manual seperti mengambil hama dengan tangan.
- Jaga kebersihan tanaman dari daun-daun yang membusuk atau berpenyakit untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
6. Penyangga Tanaman
- Buncis adalah tanaman merambat, jadi disarankan untuk memberikan penyangga seperti ajir atau trellis agar tanaman bisa merambat dengan baik.
- Penyangga akan membantu tanaman mendapatkan cukup sinar matahari dan mempermudah perawatan serta pemetikan polong.
7. Pemangkasan
- Pemangkasan tidak selalu diperlukan, tetapi kadang bisa dilakukan untuk menghilangkan daun atau cabang yang rusak atau terlalu tua.
- Ini membantu tanaman fokus pada pertumbuhan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit.
8. Pemanenan
- Buncis siap dipanen sekitar 45-60 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi cuaca.
- Petik polong buncis ketika masih muda dan hijau. Jika terlalu lama dibiarkan, polong bisa menjadi keras dan bijinya terlalu matang.