
Benih Cabai Rawit Pelangi
Rp 5,100
- Stock: In Stock
- Model: D100-1803-22
- Weight: 0.10kg
- SKU: D100-1803-22
CALL SELLER
Benih sayuran Cabai Rawit Pelangi adalah salah satu jenis benih cabai yang memiliki keunikan dari segi penampilannya. Cabai rawit pelangi dikenal karena buahnya yang berwarna-warni, biasanya mulai dari hijau, kuning, oranye, hingga merah saat matang. Keunikan ini membuatnya menjadi pilihan populer bagi para petani maupun penghobi tanaman hias karena selain digunakan untuk masakan, juga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Secara umum, cabai rawit pelangi memiliki rasa pedas yang sangat tajam, mirip dengan cabai rawit pada umumnya.
Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk tanaman cabai rawit pelangi:
1. Pemilihan Lokasi Tanam
- Tanam cabai rawit pelangi di lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam per hari.
- Pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air yang dapat menyebabkan akar busuk.
2. Media Tanam
- Gunakan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
- Jika menanam di pot, pilih pot dengan lubang drainase yang baik.
- Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburannya.
3. Penyiraman
- Siram tanaman secara rutin, tetapi hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar tergenang air.
- Pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman agar tanah tidak terlalu lembab.
4. Pemupukan
- Berikan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dengan dosis yang sesuai. Pemupukan pertama dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar 2 minggu setelah tanam.
- Pupuk organik juga bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan cabai dan meningkatkan kualitas buah.
- Pemupukan bisa dilakukan setiap 3-4 minggu sekali.
5. Penyiangan
- Lakukan penyiangan atau pembersihan gulma secara rutin agar tanaman cabai tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan nutrisi dan air.
- Pastikan juga tanaman mendapatkan ruang yang cukup untuk berkembang.
6. Pemangkasan
- Lakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang tidak produktif atau yang tumbuh terlalu lebat agar tanaman tetap fokus menghasilkan buah.
- Pemangkasan juga membantu agar tanaman lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Waspadai serangan hama seperti kutu daun, thrips, atau aphid yang bisa merusak tanaman.
- Gunakan insektisida alami seperti neem oil atau sabun insektisida untuk mengendalikan hama.
- Untuk penyakit jamur atau busuk akar, pastikan tidak ada genangan air, dan pertimbangkan penggunaan fungisida yang ramah lingkungan.
8. Penyulaman
- Jika ada bibit atau tanaman yang mati, lakukan penyulaman untuk memastikan tanaman cabai pelangi tetap tumbuh dengan baik.
9. Pengikatan
- Seiring dengan pertumbuhannya, cabai rawit pelangi perlu diberikan penyangga atau diikat pada tongkat untuk menghindari cabang patah akibat berat buah.
10. Panen
- Cabai rawit pelangi biasanya siap dipanen dalam waktu 60-90 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi tumbuh.
- Buah cabai akan berubah warna sesuai dengan tingkat kematangan: mulai dari hijau, kuning, oranye, hingga merah.
- Panen dapat dilakukan ketika buah telah berwarna cerah dan matang.
Secara umum, cabai rawit pelangi memiliki rasa pedas yang sangat tajam, mirip dengan cabai rawit pada umumnya.
Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk tanaman cabai rawit pelangi:
1. Pemilihan Lokasi Tanam
- Tanam cabai rawit pelangi di lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh setidaknya 6-8 jam per hari.
- Pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air yang dapat menyebabkan akar busuk.
2. Media Tanam
- Gunakan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
- Jika menanam di pot, pilih pot dengan lubang drainase yang baik.
- Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburannya.
3. Penyiraman
- Siram tanaman secara rutin, tetapi hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar tergenang air.
- Pada musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman agar tanah tidak terlalu lembab.
4. Pemupukan
- Berikan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) dengan dosis yang sesuai. Pemupukan pertama dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar 2 minggu setelah tanam.
- Pupuk organik juga bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan cabai dan meningkatkan kualitas buah.
- Pemupukan bisa dilakukan setiap 3-4 minggu sekali.
5. Penyiangan
- Lakukan penyiangan atau pembersihan gulma secara rutin agar tanaman cabai tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan nutrisi dan air.
- Pastikan juga tanaman mendapatkan ruang yang cukup untuk berkembang.
6. Pemangkasan
- Lakukan pemangkasan pada cabang-cabang yang tidak produktif atau yang tumbuh terlalu lebat agar tanaman tetap fokus menghasilkan buah.
- Pemangkasan juga membantu agar tanaman lebih sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Waspadai serangan hama seperti kutu daun, thrips, atau aphid yang bisa merusak tanaman.
- Gunakan insektisida alami seperti neem oil atau sabun insektisida untuk mengendalikan hama.
- Untuk penyakit jamur atau busuk akar, pastikan tidak ada genangan air, dan pertimbangkan penggunaan fungisida yang ramah lingkungan.
8. Penyulaman
- Jika ada bibit atau tanaman yang mati, lakukan penyulaman untuk memastikan tanaman cabai pelangi tetap tumbuh dengan baik.
9. Pengikatan
- Seiring dengan pertumbuhannya, cabai rawit pelangi perlu diberikan penyangga atau diikat pada tongkat untuk menghindari cabang patah akibat berat buah.
10. Panen
- Cabai rawit pelangi biasanya siap dipanen dalam waktu 60-90 hari setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi tumbuh.
- Buah cabai akan berubah warna sesuai dengan tingkat kematangan: mulai dari hijau, kuning, oranye, hingga merah.
- Panen dapat dilakukan ketika buah telah berwarna cerah dan matang.