
Benih Cabai Hijau Kecil
Rp 5,100
- Stock: In Stock
- Model: D100-1803-09
- Weight: 0.10kg
- SKU: D100-1803-09
CALL SELLER
benih cabai hijau kecil. Cabai hijau kecil, seperti cabai rawit, banyak digunakan dalam masakan Indonesia dan memiliki rasa pedas yang tajam.
Berikut beberapa jenis benih cabai hijau kecil yang populer di Indonesia:
- Cabai Rawit Hijau – Cabai ini berukuran kecil dan memiliki rasa pedas yang sangat kuat. Biasanya digunakan untuk sambal atau bumbu masakan.
- Cabai Rawit Putih (Lombok Rawit) – Meskipun disebut \"putih\", jenis cabai ini juga dapat ditemukan dalam warna hijau ketika masih muda, dan memiliki rasa pedas yang mirip dengan cabai rawit.
- Cabai Keriting Hijau – Varietas ini juga termasuk cabai hijau kecil dengan bentuk keriting, sering digunakan dalam masakan yang membutuhkan cita rasa pedas.
Berikut adalah beberapa tips merawat cabai hijau kecil:
1. Pemilihan Lokasi
- Sinar Matahari: Cabai membutuhkan sinar matahari penuh, setidaknya 6-8 jam per hari.
- Tempat yang Tepat: Pilih tempat yang terbuka dan tidak terhalang oleh pohon atau bangunan yang bisa menghalangi cahaya matahari.
2. Media Tanam
- Gunakan tanah yang gembur dan subur, dengan pH tanah sekitar 6-7 (sedikit asam sampai netral).
- Pastikan tanah memiliki sistem drainase yang baik agar air tidak tergenang, yang bisa menyebabkan akar busuk.
3. Penyiraman
- Siram secara teratur, tetapi jangan terlalu sering hingga tanah menjadi basah. Penyiraman yang terlalu banyak bisa menyebabkan akar membusuk.
- Biarkan lapisan atas tanah kering sedikit antara penyiraman. Pada musim kemarau, bisa lebih sering disiram, sementara pada musim hujan, pastikan drainase lancar.
4. Pemupukan
- Pupuk tanaman dengan pupuk kandang atau kompos untuk memberikan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan akar dan daun.
- Gunakan pupuk kimia, seperti NPK, yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk yang mengandung kalium akan membantu cabai berbuah dengan baik.
- Lakukan pemupukan secara rutin, misalnya sebulan sekali.
5. Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan untuk mengatur pertumbuhan cabai dan memastikan tanaman tidak terlalu rapat. Pangkas cabang-cabang yang tidak produktif agar tanaman lebih fokus pada pertumbuhan buah.
- Buang daun atau ranting yang mati atau rusak agar tanaman tetap sehat.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama: Cabai sering diserang hama seperti kutu daun, ulat, dan thrips. Gunakan insektisida alami seperti sabun insektisida atau neem oil untuk mengendalikan hama.
- Penyakit: Penyakit umum yang menyerang cabai adalah layu fusarium dan busuk buah. Hindari penyiraman berlebih dan pastikan sirkulasi udara cukup baik.
7. Perawatan Buah
- Setelah tanaman mulai berbunga, pastikan ada penyerbukan yang baik. Jika menanam di dalam ruangan atau di tempat tertutup, kamu bisa membantu penyerbukan dengan cara menggoyang-goyangkan tanaman atau menggunakan kuas halus.
- Buah cabai akan siap dipanen setelah berwarna hijau cerah dan terasa agak keras. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar batang dan cabainya tidak rusak.
8. Pemanenan
- Cabai hijau kecil biasanya dipanen setelah 60-90 hari setelah tanam. Pemetikan dilakukan dengan cara memotong cabai menggunakan gunting atau pisau tajam agar tidak merusak tanaman.
Berikut beberapa jenis benih cabai hijau kecil yang populer di Indonesia:
- Cabai Rawit Hijau – Cabai ini berukuran kecil dan memiliki rasa pedas yang sangat kuat. Biasanya digunakan untuk sambal atau bumbu masakan.
- Cabai Rawit Putih (Lombok Rawit) – Meskipun disebut \"putih\", jenis cabai ini juga dapat ditemukan dalam warna hijau ketika masih muda, dan memiliki rasa pedas yang mirip dengan cabai rawit.
- Cabai Keriting Hijau – Varietas ini juga termasuk cabai hijau kecil dengan bentuk keriting, sering digunakan dalam masakan yang membutuhkan cita rasa pedas.
Berikut adalah beberapa tips merawat cabai hijau kecil:
1. Pemilihan Lokasi
- Sinar Matahari: Cabai membutuhkan sinar matahari penuh, setidaknya 6-8 jam per hari.
- Tempat yang Tepat: Pilih tempat yang terbuka dan tidak terhalang oleh pohon atau bangunan yang bisa menghalangi cahaya matahari.
2. Media Tanam
- Gunakan tanah yang gembur dan subur, dengan pH tanah sekitar 6-7 (sedikit asam sampai netral).
- Pastikan tanah memiliki sistem drainase yang baik agar air tidak tergenang, yang bisa menyebabkan akar busuk.
3. Penyiraman
- Siram secara teratur, tetapi jangan terlalu sering hingga tanah menjadi basah. Penyiraman yang terlalu banyak bisa menyebabkan akar membusuk.
- Biarkan lapisan atas tanah kering sedikit antara penyiraman. Pada musim kemarau, bisa lebih sering disiram, sementara pada musim hujan, pastikan drainase lancar.
4. Pemupukan
- Pupuk tanaman dengan pupuk kandang atau kompos untuk memberikan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan akar dan daun.
- Gunakan pupuk kimia, seperti NPK, yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Pupuk yang mengandung kalium akan membantu cabai berbuah dengan baik.
- Lakukan pemupukan secara rutin, misalnya sebulan sekali.
5. Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan untuk mengatur pertumbuhan cabai dan memastikan tanaman tidak terlalu rapat. Pangkas cabang-cabang yang tidak produktif agar tanaman lebih fokus pada pertumbuhan buah.
- Buang daun atau ranting yang mati atau rusak agar tanaman tetap sehat.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama: Cabai sering diserang hama seperti kutu daun, ulat, dan thrips. Gunakan insektisida alami seperti sabun insektisida atau neem oil untuk mengendalikan hama.
- Penyakit: Penyakit umum yang menyerang cabai adalah layu fusarium dan busuk buah. Hindari penyiraman berlebih dan pastikan sirkulasi udara cukup baik.
7. Perawatan Buah
- Setelah tanaman mulai berbunga, pastikan ada penyerbukan yang baik. Jika menanam di dalam ruangan atau di tempat tertutup, kamu bisa membantu penyerbukan dengan cara menggoyang-goyangkan tanaman atau menggunakan kuas halus.
- Buah cabai akan siap dipanen setelah berwarna hijau cerah dan terasa agak keras. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar batang dan cabainya tidak rusak.
8. Pemanenan
- Cabai hijau kecil biasanya dipanen setelah 60-90 hari setelah tanam. Pemetikan dilakukan dengan cara memotong cabai menggunakan gunting atau pisau tajam agar tidak merusak tanaman.