





Benih Sayuran Pare Besar Putih Hijau Bibit Biji Tanaman
Rp 10,000
- Stock: In Stock
- Model: 2020202400177
- Weight: 0.10kg
- SKU: 2020202400177
Opsi Tambahan
CALL SELLER
Rp 122,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 122,000
Rp 1,317,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 1,317,000
Pare adalah buah yang memiliki rasa pahit dan sering digunakan dalam masakan Asia, khususnya di Indonesia, India, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tanaman pare dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis dan membutuhkan sinar matahari penuh serta tanah yang subur dan drainase yang baik. Benih pare biasanya ditanam di lahan yang cukup luas karena tanaman ini merambat dan membutuhkan dukungan seperti pergola atau trellis untuk tumbuh dengan optimal.
Terdapat beberapa varian benih pare, seperti :
1. Benih Pare Hijau Besar
2. Benih Pare Putih Besar
3. Benih Pare Putih Kecil
Berikut beberapa tips untuk menanam benih pare:
1. Pilih Lokasi yang Tepat: Pare membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh optimal. Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari langsung selama minimal 6-8 jam sehari.
2. Persiapan Media Tanam: Pare lebih cocok ditanam di tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburannya.
3. Penanaman Benih: Benih pare bisa langsung ditanam di tanah atau disemai terlebih dahulu dalam wadah kecil. Jika menanam langsung di tanah, tanam benih pada kedalaman sekitar 1-2 cm. Jaga jarak antar benih sekitar 1-2 meter agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang cukup.
4.Penyiraman: Pare memerlukan kelembapan yang cukup, tetapi jangan terlalu basah. Siram tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau, tetapi pastikan tanah tidak tergenang air.
Pemberian Pupuk: Beri pupuk organik atau pupuk N-P-K sebulan sekali untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk berkembang.
5. Penopangan: Karena pare adalah tanaman merambat, sediakan tiang atau pergola untuk membantu tanaman merambat dengan mudah. Ini juga membantu memperbaiki sirkulasi udara dan mengurangi risiko penyakit.
6. Pemangkasan: Lakukan pemangkasan ringan untuk menghilangkan ranting yang tidak produktif. Ini membantu tanaman fokus pada produksi buah.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit: Waspadai serangan hama seperti kutu daun dan ulat. Gunakan insektisida alami seperti larutan sabun atau air daun mimba. Untuk mencegah penyakit, pastikan ada jarak antara tanaman agar sirkulasi udara lancar.
8. Panen: Pare bisa dipanen saat buahnya masih muda dan berwarna hijau cerah, biasanya sekitar 2-3 bulan setelah penanaman. Semakin cepat dipanen, semakin baik rasanya, karena buah pare yang terlalu matang cenderung lebih pahit.
Terdapat beberapa varian benih pare, seperti :
1. Benih Pare Hijau Besar
2. Benih Pare Putih Besar
3. Benih Pare Putih Kecil
Berikut beberapa tips untuk menanam benih pare:
1. Pilih Lokasi yang Tepat: Pare membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh optimal. Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari langsung selama minimal 6-8 jam sehari.
2. Persiapan Media Tanam: Pare lebih cocok ditanam di tanah yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik. Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburannya.
3. Penanaman Benih: Benih pare bisa langsung ditanam di tanah atau disemai terlebih dahulu dalam wadah kecil. Jika menanam langsung di tanah, tanam benih pada kedalaman sekitar 1-2 cm. Jaga jarak antar benih sekitar 1-2 meter agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang cukup.
4.Penyiraman: Pare memerlukan kelembapan yang cukup, tetapi jangan terlalu basah. Siram tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau, tetapi pastikan tanah tidak tergenang air.
Pemberian Pupuk: Beri pupuk organik atau pupuk N-P-K sebulan sekali untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk berkembang.
5. Penopangan: Karena pare adalah tanaman merambat, sediakan tiang atau pergola untuk membantu tanaman merambat dengan mudah. Ini juga membantu memperbaiki sirkulasi udara dan mengurangi risiko penyakit.
6. Pemangkasan: Lakukan pemangkasan ringan untuk menghilangkan ranting yang tidak produktif. Ini membantu tanaman fokus pada produksi buah.
7. Pengendalian Hama dan Penyakit: Waspadai serangan hama seperti kutu daun dan ulat. Gunakan insektisida alami seperti larutan sabun atau air daun mimba. Untuk mencegah penyakit, pastikan ada jarak antara tanaman agar sirkulasi udara lancar.
8. Panen: Pare bisa dipanen saat buahnya masih muda dan berwarna hijau cerah, biasanya sekitar 2-3 bulan setelah penanaman. Semakin cepat dipanen, semakin baik rasanya, karena buah pare yang terlalu matang cenderung lebih pahit.