



Benih Wijen Putih Hitam Bibit Biji Tanaman
Rp 10,000
- Stock: In Stock
- Model: 2020202400190
- Weight: 0.10kg
- SKU: 2020202400190
Opsi Tambahan
CALL SELLER
Rp 122,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 122,000
Rp 1,317,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 1,317,000
Benih wijen adalah biji yang berasal dari tanaman wijen (Sesamum indicum), yang dikenal sebagai tanaman minyak biji. Biji wijen berukuran kecil, berbentuk oval, dan bisa berwarna putih, coklat, atau hitam tergantung varietasnya. Wijen sering digunakan dalam masakan untuk menambah rasa gurih dan tekstur, baik dalam bentuk biji utuh, bubuk, atau minyak wijen yang memiliki aroma khas. Tanaman wijen cukup tahan terhadap cuaca panas dan kering, sehingga cocok untuk ditanam di daerah dengan iklim seperti itu.
Ada 2 varian benih wijen :
1. Wijen Putih
2. Wijen Hitam
Berikut adalah langkah-langkah cara menanam biji wijen:
1. Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari penuh, karena tanaman wijen memerlukan paparan sinar matahari sekitar 6-8 jam sehari untuk tumbuh optimal. Tanaman ini juga menyukai tanah yang memiliki drainase baik.
2. Persiapan Tanah: Wijen tumbuh optimal di tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki pH antara 6,0 hingga 7,5. Pastikan tanah dicampur dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan.
3. Penanaman Benih:
Tanam biji wijen di tanah yang telah dipersiapkan dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
Jarak antar benih sebaiknya sekitar 10-15 cm untuk memberi ruang bagi tanaman tumbuh dengan baik.
Siram secara merata setelah menanam untuk memastikan benih mendapatkan kelembapan yang cukup.
4. Penyiraman: Pastikan tanaman mendapatkan cukup air, terutama selama masa pertumbuhan awal. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan akar membusuk.
5. Penyiangan: Lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pemberian Pupuk: Berikan pupuk nitrogen dan fosfor untuk mendukung pertumbuhan vegetatif. Namun, jangan terlalu banyak memberikan pupuk nitrogen karena bisa mengurangi hasil biji.
6. Pemanenan: Wijen biasanya siap panen dalam waktu 90-150 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi tumbuh. Pemanenan dilakukan ketika biji di dalam polong sudah matang dan mulai pecah. Panen bisa dilakukan dengan memotong batang tanaman dan menggantungnya terbalik agar biji bisa jatuh dengan mudah.
7. Pengeringan: Setelah dipanen, biji wijen harus dikeringkan di tempat yang kering dan terhindar dari kelembapan untuk mencegah pertumbuhan jamur atau pembusukan.
Ada 2 varian benih wijen :
1. Wijen Putih
2. Wijen Hitam
Berikut adalah langkah-langkah cara menanam biji wijen:
1. Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari penuh, karena tanaman wijen memerlukan paparan sinar matahari sekitar 6-8 jam sehari untuk tumbuh optimal. Tanaman ini juga menyukai tanah yang memiliki drainase baik.
2. Persiapan Tanah: Wijen tumbuh optimal di tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki pH antara 6,0 hingga 7,5. Pastikan tanah dicampur dengan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan.
3. Penanaman Benih:
Tanam biji wijen di tanah yang telah dipersiapkan dengan kedalaman sekitar 1-2 cm.
Jarak antar benih sebaiknya sekitar 10-15 cm untuk memberi ruang bagi tanaman tumbuh dengan baik.
Siram secara merata setelah menanam untuk memastikan benih mendapatkan kelembapan yang cukup.
4. Penyiraman: Pastikan tanaman mendapatkan cukup air, terutama selama masa pertumbuhan awal. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan akar membusuk.
5. Penyiangan: Lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Pemberian Pupuk: Berikan pupuk nitrogen dan fosfor untuk mendukung pertumbuhan vegetatif. Namun, jangan terlalu banyak memberikan pupuk nitrogen karena bisa mengurangi hasil biji.
6. Pemanenan: Wijen biasanya siap panen dalam waktu 90-150 hari setelah penanaman, tergantung pada varietas dan kondisi tumbuh. Pemanenan dilakukan ketika biji di dalam polong sudah matang dan mulai pecah. Panen bisa dilakukan dengan memotong batang tanaman dan menggantungnya terbalik agar biji bisa jatuh dengan mudah.
7. Pengeringan: Setelah dipanen, biji wijen harus dikeringkan di tempat yang kering dan terhindar dari kelembapan untuk mencegah pertumbuhan jamur atau pembusukan.