
Benih Tebu Hijau Bibit Biji Tanaman
Rp 10,000
- Stock: In Stock
- Model: 2020202400191
- Weight: 0.10kg
- SKU: 2020202400191
CALL SELLER
Rp 122,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 122,000
Rp 1,317,000
(Harga Sebelum Pajak) :Rp 1,317,000
Benih tebu hijau adalah benih dari tanaman tebu yang memiliki batang berwarna hijau. Tebu hijau dikenal dengan batangnya yang kaya kandungan gula, dan biasanya digunakan untuk membuat gula, sirup, atau sebagai bahan tambahan dalam berbagai masakan dan minuman. Tebu hijau dapat ditanam di daerah yang memiliki iklim tropis atau subtropis dengan cukup sinar matahari dan kelembapan yang tinggi. Tanaman ini juga bisa tumbuh dengan baik di tanah yang subur dan drainase yang baik.
Jika Anda ingin menanam tebu hijau, pastikan untuk menyediakan ruang yang cukup untuk pertumbuhannya, karena tebu adalah tanaman yang cukup besar dan memerlukan ruang untuk berkembang secara optimal.
Berikut adalah cara menanam benih tebu hijau:
1. Persiapan Tanah dan Lokasi
Pilih lokasi: Tebu membutuhkan sinar matahari penuh, jadi pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari langsung selama 6-8 jam setiap hari.
Persiapan tanah: Pastikan tanah memiliki drainase yang baik, kaya akan bahan organik, dan pH sekitar 6-7. Anda bisa mencampurkan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah.
2. Persiapan Benih
Pilih benih: Pastikan benih tebu yang dipilih adalah bibit sehat dan berkualitas.
Perendaman: Sebelum menanam, rendam potongan tebu dalam air selama 24-48 jam untuk merangsang perkecambahan.
3. Penanaman
Potongan tebu: Potong batang tebu menjadi beberapa bagian, masing-masing memiliki 2-3 mata tunas. Potongan ini disebut “setek tebu.”
Penanaman: Tanam potongan tebu secara horizontal di dalam lubang yang telah dibuat, dengan kedalaman sekitar 5-10 cm dan posisi tunas menghadap ke atas.
Jarak tanam: Beri jarak sekitar 30-50 cm antar potongan untuk memberi ruang bagi pertumbuhan batang.
4. Perawatan
Penyiraman: Tebu memerlukan kelembapan yang cukup, jadi pastikan tanaman disiram secara teratur, terutama saat musim kemarau. Hindari genangan air, karena ini dapat menyebabkan akar membusuk.
Pemupukan: Berikan pupuk nitrogen dan kalium pada tahap awal pertumbuhan untuk mendukung perkembangan batang. Pupuk tambahan bisa diberikan setiap 2-3 bulan.
Pengendalian hama: Periksa secara berkala untuk menghindari serangan hama seperti ulat dan kutu. Gunakan pestisida alami atau cara pengendalian hayati jika diperlukan.
5. Pemanenan
Waktu panen: Tebu biasanya siap panen setelah 10-12 bulan. Batangnya akan berwarna lebih tua dan lebih keras, serta mengeluarkan rasa manis yang khas.
Cara memanen: Potong batang tebu menggunakan pisau tajam atau sabit. Pastikan untuk memotong di dekat permukaan tanah.
Jika Anda ingin menanam tebu hijau, pastikan untuk menyediakan ruang yang cukup untuk pertumbuhannya, karena tebu adalah tanaman yang cukup besar dan memerlukan ruang untuk berkembang secara optimal.
Berikut adalah cara menanam benih tebu hijau:
1. Persiapan Tanah dan Lokasi
Pilih lokasi: Tebu membutuhkan sinar matahari penuh, jadi pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari langsung selama 6-8 jam setiap hari.
Persiapan tanah: Pastikan tanah memiliki drainase yang baik, kaya akan bahan organik, dan pH sekitar 6-7. Anda bisa mencampurkan kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah.
2. Persiapan Benih
Pilih benih: Pastikan benih tebu yang dipilih adalah bibit sehat dan berkualitas.
Perendaman: Sebelum menanam, rendam potongan tebu dalam air selama 24-48 jam untuk merangsang perkecambahan.
3. Penanaman
Potongan tebu: Potong batang tebu menjadi beberapa bagian, masing-masing memiliki 2-3 mata tunas. Potongan ini disebut “setek tebu.”
Penanaman: Tanam potongan tebu secara horizontal di dalam lubang yang telah dibuat, dengan kedalaman sekitar 5-10 cm dan posisi tunas menghadap ke atas.
Jarak tanam: Beri jarak sekitar 30-50 cm antar potongan untuk memberi ruang bagi pertumbuhan batang.
4. Perawatan
Penyiraman: Tebu memerlukan kelembapan yang cukup, jadi pastikan tanaman disiram secara teratur, terutama saat musim kemarau. Hindari genangan air, karena ini dapat menyebabkan akar membusuk.
Pemupukan: Berikan pupuk nitrogen dan kalium pada tahap awal pertumbuhan untuk mendukung perkembangan batang. Pupuk tambahan bisa diberikan setiap 2-3 bulan.
Pengendalian hama: Periksa secara berkala untuk menghindari serangan hama seperti ulat dan kutu. Gunakan pestisida alami atau cara pengendalian hayati jika diperlukan.
5. Pemanenan
Waktu panen: Tebu biasanya siap panen setelah 10-12 bulan. Batangnya akan berwarna lebih tua dan lebih keras, serta mengeluarkan rasa manis yang khas.
Cara memanen: Potong batang tebu menggunakan pisau tajam atau sabit. Pastikan untuk memotong di dekat permukaan tanah.